Minggu, 21 Agustus 2011

Aku Lelah


“ku pernah mencintai sepenuh hati…..”

Petikan lagu joniar Arif yang berjudul rapuh terkesan menohok dihatiku.

Ya… aku pernah mencintainya sepenuh hati, bahkan tak menyisakan sedikit ruang hati untuk ku sendiri. Hingga ketika ia pergi, aku benar benar merasa mati.. tanpa hati, tanpa jiwa.
Apa yang harus kulakukan jika aku tak bisa lagi bermimpi, berharap, dan merasakan cinta?

Aku benci ketika aku benar benar merasa sendiri. Aku ketakutan, Aku kesepian. Aku benci saat aku terbakar cemburu kepada setiap mereka yang tersenyum mesra bersama pasangannya. Merasa dicintai. Kenapa aku gak berhak???

Aku lelah memendam rasa ini sendirian…. :’(

Itan udah capek Tuhan ...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Aku terlalu Sensitif. Aku benci

Aku tak suka tatapan mereka. ada yang salah ketika aku menentukan pilihanku sendiri untuk menduduki jabatan yang ku inginkan. mungkin benar karena dia yang jadi kepalanya. tapi aku tetap mau berproses. Salah?? atau masih ada kebencian dan dendam dihati ikalian. ah ternyata aku masih lebih bisa memperbaikidiri daripada kalian yang terus menyimpan dendam. sementara aku berusaha sekuat tenaga menekan egoku untuk mengikis dendam dan rasa yang salah itu....

Aku benci kalian menatapku begitu. aku benci kalian tidak memperdulikan apa yang ku ucapkan. mungkin yang lain tidak menyadarinya tapia aku sadar.. aku terlalu sensitif dari pandangan dan mimik muka yang begitu samar....

Mengejar Skripsi (1)

mengerjakan tugas skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan yang selalu menjadi momok bagi para mahasiswa tingkat akhir ternyata memang tidak mudah. namun, untuk mengejar kelulusan tepat waktu aku harus segera memulai mengerjakannya. ternyata waw..... ketika judulku telah di ACC kulanjutkan untuk mengerjakan bab III otakku Blank.. kehilangan kerangkka apa yang akan aku buat aku benar benar butuh seorang teman diskusi. aku tak tau siapa.... huuffttt/.... aku benar benar butuh sahabat.

dan acara buka bareng kemarin aku mendapat teman diskusi. seorang senior. untunglah... aku jadi semangat lagi.. :)

Selasa, 16 Agustus 2011

Sombong. Kesal. Tak suka.

baru satu status yang kubuat mengomentari hari kemedekaan ini. sudah ada satu status muncul dari senior angkatan ku di kampus. isinya adalah agar tidak mengkritik.
Gila tuh orang. bagaimana bangsa ini merdeka klo ngmong sedikit aja langsung dilarang larang gitu ma dia. sebenarnya bukan kali ini aja dia melarangku gitu. dia itu pro sama pemerintahan saat ini. entah disogok berapa dia. yang jelas intinya dia cuma gak mau peduli. tapi jangan dong larang larang orang lain mau ngapa ngapain..... huh...

Senin, 15 Agustus 2011

Jarak


Aku membenci jarak
yang membuat curiga ini tak tertahankan

Aku membenci jarak
Yang mneyusun rangkaian emosi yang tak ku kenali
Yang mereka sebut.. cemburu

Aku membenci jarak
Hingga satu ketika waktu tak bisa membawamu kembali

Aku membenci jarak
Yang merekam tiap prasangka dalam detak lajunya

Ya …
Aku membenci jarak
Yang terlalu kokoh
Yang terlalu angkuh
Hingga tak dapat dikalahkan oleh ‘cinta’

Atau mungkin ….
Aku juga membenci “Cinta”

Medan, Agustus 2011

Gadis penjual jus


Aku tergopoh gopoh membawa beberapa jus yang akan dijual hari ini. Cukup banyak yang harus dihabiskan dan membawa beberapa uang untuk makan malam hari ini. Hanya saja sedikit keterlambatan membuat aku sedikit pesimis. Tak hanya itu, langit yang terlihat sedikit gelap dan berat -begitu ungkapanku menjelaskan langit yang siap menurunkan hujan- aku melenguh kesal dan putus asa.

“hufhhhh……”

Kulangkahkan kaki perlahan berusaha tetap tegas dan tersenyum seperti biasa. Sambil menjajakan daganganku, aku tersenyum pada beberapa orang yang melintas. Meskipun kadang aku harus sedikit kesal karena tidak ada respon yang berarti atau hanya sekedar menggelengkan kepala saat aku menawari mereka.

Aku harus bergegas mengantarkan pesanan ibu di ujung jalan, sebelum langit memuntahkan airnya. Kupercepat langkah kakiku. Sambil tetap menawarkan daganganku. Belum ada hasil. Aku menarik nafas panjang. Lelah. Fiiiuuhhh..

Kuketuk pintu rumah ibu itu dan memberikan pesanannya. Kemudian mengucapkan terimakasih karena dia akan memesan lagi buat esok. Kulangkahkan kaki pergi meninggalkan rumahnya. Rintik hujan sudah membasahi tanganku yang membawa jus jualanku. Tetesan hujan pertama, kedua, ketiga… ahh tidak.. semakin deras. Aku mencari tempat berlindung. Bukan untuk menyelamatkan  diriku dari terpaan hujan yang seolah tidak merestuiku atas keterlambatanku berjualan hari ini. Tapi melindungi daganganku. Bagaimana menghabiskan jualan sebanyak ini jika aku tetap diam disini. Pikirku. Aku hanya terdiam. Bingung.

Kemudian datanglah dia, tidak begitu tampan tapi cukup menarik. Aku hanya berharap dia mau membeli daganganku meski hanya satu. Kucoba menawarkan kepadanya. Dengan senyum yang sedikit kupaksakan karena udara sangat dingin memaksaku menggigil. Dia tersenyum. Manis. Kemudian bertanya “berapa satu gelas?” kusebutkan harganya dan akhirnya dia membli beberapa. Aku bersukur dan berterima kasih padanya sambil berusaha menetralisir perasaanku yang bereaksi berlebihan melihat dia.
Hujan belum juga reda. Sementara, aku semakin kedinginan. Dia mengeluarkan ponselnya, yang kuperhatikan adalah keluaran terbaru. Yang pasti juga tidak mungkin kubeli dari hasil penjualanku selama setahun. Kemudian dia berbicara sepertinya dengan ibunya. Bukan bermaksud menguping hanya saja terdegar secara tidak sengaja.

“iya ma.. Arya kejebak hujan. .. iya.. bentar lagi…. Arya langsung pulang kok….” Dia tersenyum .. tulus.  Seperti membayangkan ibunya ada dihadapannya sekarang. Ah manisnya dia.

Tak kuduga dia melihatku yang sedikit mencuri pandang karahnya. Kemudian melanjutkan berbicara diponselnya “mama mau Jus?.... emhh” kemudian bertanya kepadaku. “ada jus apa lagi dik?” Aku menyebutkan beberapa yang ada di keranjangku.  “iya.. gak pake es kan ma… Om Danu?  Ika? oke… da mama”

Kemudian dia membeli beberapa lagi. Mungkin ada tamu, pikirku. Berkurang cukup banyak. Aku berterima kasih kepada pria baik ini. paling tidak beberapa terjual hari ini dan aku tidak pulang dengan tangan kosong.
Hujan sudah sedikit mereda. Reda sedikit lagi aku akan lanjut berjalan. Pikirku sambil menutupi daganganku. Dia masih disana. Dengan ponselnya. Masih terlihat segar dengan tetes air yang tinggal dirambutnya meskipun  kaos Hijau mudanya sedikit basah…..

Aku memuruskan menerobos hujan yang tinggal rintik rintik. Sebelum aku beranjak, sebuah mobil sedan menepi kearah ku berteduh. Tepatnya kea rah dia, Arya. Seorang perempuan duduk dibelakang kemudi. Cantik dengan rambut ikal yang digelung rapi dan  tersenyum. Cantik. Sangat sangat cantik. Dan….
“sayaaang.. ayo cepet masuk.. mama nyuruh aku jemput kamu” ucap perempuan itu. Arya tersenyum.
Sambil membawa beberapa jus yang dibelinya tadi dia masuk ke mobil itu. Dan .. ah mereka tertawa.  indahnya

“ Dik, mau ikut?” Tanya dia. Aku menggeleng cepet. Mengingat daganganku yang masih harus ku jajakan. “terima kasih mas.. mbak” ucapku padanya dan pada perempuan itu. Perempuan itu pun tersenyum. Sempurna, benar benar pasangan yang sempurna, pikirku.

Aku melangkahkan kaki menembus hujan yang meninggalkan titik titik gerimis. Dengan ucap syukur dan kesadaran aku tersenyum. Mungkin aku tidak pantas mengaguminya. Bahkan menyimpan rasa.  Dia begitu sempurna. Sedang aku hanya gadis penjual jus…

Aku melangkah lagi. Kembali kedalam kenyataan…..


Sabtu, 13 Agustus 2011

Hate 13th





Trikaedeka-phobia = Positiv

itulah aku benar benar mengalami katakutan pada angka 13. selalu berusaha sekeras mungkin menjauhi hal hal yang memiliki angka 13. misalnya absen di sebuah acara. ketika giliranku harus menuliskan nama dan bertepatan pada urutan ke 13 maka akan langsung ku tulis di angka 14. alasannya gampang aku tidak mau acara itu menjadi acara sial bagiku. dan aku ingin mengambil keberuntunganku.  untuk memilih nomer handphone juga demikian sebisa mungkin ku hindari nomor yang mengandung unsur 13.

sebenarnya penyakit psikologis ini akibat terpapar cerita cerita magis yang menyatakan bahwa angka 13 adalah angka sial. dn sialnya aku percaya itu. Aku percaya kenapa zodiak hanya ada 12, bulan dalam setahu hanya ada 12, jam hanya ada 12 untuk sehari, dan lain lain... kenapa hanya sampai 12 bukan 13. karena dianggap 12 adalah sempurna. angka ke 13 adalah urutan yang melebihi batas.

selain karena terpapar media. ketakutan ini juga karena suatu hari tanggal 13. ketika sekolahku mengadakan kegiatan wisata. dan aku merasa sangat sangat sial, selain karena bajuku yang kebesaran, aku kesasar kehilangan tman teman, hingga hanya berputar putar disuatu tempat tanpa arah yang jelas. yang pasti sejak saat itu ketakutanku akan angka 13 semakin menjadi jadi.

sebenarnya aku tidak terlalu takut pada 'friday 13th' yang dianggap adalah hari sial. aku hanya takut pada unsur angka 13 nya saja. sebisa mungkin pada tanggal segitu aku akan berada dirumah dan tidak melakukan hal hal yang beresiko.

penemuan baru lagi bagi orang orang yang memiliki nama terdiri dari 13 abjad maka ini harus hati2 sebab para pembunuh sadis memiliki nama yg terdiri dari 13 abjad lihat saja: Jack the Rippe, Charles Manson, Theodore Bundy dan Albert De Salvo. dan guess that nama ku sendiri terdiri dari 13 huruf...


untuk tanggal 13 kali ini aku mengalami cukup kesialan.
berawal dari mood yang gak karu karuan. bahkan untuk melakukan halyang kusukai pun aku enggan. kemudian internet yang tidak bisa tersambung melalui modem. entah apa yang salah. diikuti lagi dengan keterlambatan belanja untuk usahaku dan teman teman. penjualan yang hanya sedikit. Kematian ikan kesayanganku. dan kehidupan cintaku yang memang sudah berantakan... fiuuh....


benar benar aku harus menghindari angka 13....


kalau menurutku sendiri memang ketakutan angka 13 itu yang membuatnya menjadi kenyataan.. 

Kamis, 11 Agustus 2011

Aku dan Lembaran baru


Sepertinya minggu ini dan akhir2 ini aku hanya menyakiti diriku sendiri. Setelah tau aku kalah dari bayangan mantannya, dan aku masih bertahan, apa itu kurang untuk membuktikan bahwa aku benar benar mencintainya. Adakah yang lain mencintainya seperti itu, sedalam itu. Huh…
Malam tadi seperi biasa dia menyakitiku lagi. Menyalahkanku lagi dengan berkata bahwa aku selalu membuat masalah, ribet… dan seperti biasa juga aku menangis. Bodohnya aku.
Sekarang pagi ini  dia belum juga membalas sms ku.. hah. Terserah. Aku tidak sebegitu menyedihkannya kok sampai harus mengemis cinta.
Memang menyakitkan harus melupakannya. Sangat menyakitkan. Gimana enggak. Dia adalah orang yang sangat aku cintai. Tapi itu lebih baik. Dari pada aku harus menahan sakitnya sendiri dan pelan2 membunuh semua aktifitasku seperti ini.
Aku akan membuka lembaran baru hidupku.. melupakannya. Menghapus semua perasaan ini perlahan lahan. Dan menerima cinta yang baru, yang lebih menghargaiku, yang lebih menghormatiku sebagai perempuan. Bukan sebagai budak.
Tidak. Dia tidak pantas mendapatkan cintaku yang begitu besar. Dan cintaku terlalu besar untuk orang yang memandangku kecil dan rendah seperti itu.

Pengecut yang malang.

 Aku akan pergi darinya….


New life.. New hope… New Love

Dosa apa?

Aib kah sebuah kegendutan. hingga mahluk gendut dilarang merasakan cinta....

Sebenarnya bukan dilarang tapi ketika memilih untuk merasakan cinta hanya ada sakit yang terasa disana.
Jika memang gendut itu aib, apa yang menjadi dosa tak termaafkan itu??




Kamis, 04 Agustus 2011

jodoh dan sepatu


"Jodoh itu ditangan Tuhan, tapi jika kita tidak mengambilnya, dia akan tetap ditangan Tuhan"

itu status yang kubaca di salah satu akun jejaring sosial milik temanku. menurutku benar seperti itu, jika kita hanya diam menantikannya tuhan juga tidak akan memberikannya begitu saja. seperti yang pernah Tuhan bilang bahwa 'Dia tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut merubahnya sendiri'. dari sini dapat dilihat bahwa kita harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu termasuk dalam hal jodoh.

Jaman sekarang seorang jomblo kadang dipandang negatif, terlebih lagi jika sudah memasuki usia cukup untuk menikah. Kalimat kalimat sindiran yang dilontarkan memang menyakitkan membuat 'yang disindir' ingin segera menampakkan muka dengan menggandeng pasangan di hadapan sang 'penyindir'. dan membuat mereka berdecak kagum kemudian mencabut status 'tidak laku' nya dari si jomblo.

Banyak yang bilang juga 'kalo jodoh gak lari kemana'. pepatah ini sering kali dipakai sebagai pengobat hati yang patah dan pelipur lara bagi yang masih single. ya iyalah kalo jodoh emang gak lari kemana. masalahnya kalo kita gak mau menemukannya, dia juga gak mau lari mencari kita.

Bagaimanapun kita juga harus berusaha menemukan jodoh. Namun bukan berarti juga harus ikut event event pencarian jodoh. paling tidak mencoba eksis diluar rumah dalam aktivitas tertentu misalnya kursus membuat kue, atau les komputer. apa aja deh....

Menurut saya  sendiri, mencari jodoh itu seperti mencari sepatu. Harus PAS. Tidak hanya masalah harga yang harus pas, namun juga masalah model, warna dan kenyamanan. seperti halnya sepatu, dalam memilih pasangan juga mempertimbangkan model yang pas, yang sesuai dengan sifat kita, bukan hanya ikut ikutan tren. Selain itu juga faktor kenyamanan sangat mempengaruhi di dalam memilih sepatu, eh.. pasangan. Bagaimana mau hidup dengan orang yang tidak membut kita nyaman, seperti memakai sepatu yang kesempitan atau kelonggaran. kalo gak lecet ya... lepas-lepas deh..

Jadi mencari jodoh itu ya seperti mencari sepatu. Untuk menemukan yang PAS kita harus hunting keluar rumah. Kalao memang jodoh ya pasti ketemu. Kalau nunggu dirumah siap siap deh dapat sepatu, eh jodoh yang gak sesuai keinginan.... 

(^_^)

Rabu, 03 Agustus 2011

Inspirasi ^_^ (pengobat hati)

"Jika dalam cintamu, hatimu lebih sering terluka daripada digembirakannya, maka lepaskankah dia dari genggaman penuh khawatirmu. Jika dia memang cinta sejatimu, dia akan kembali sebagai belahan jiwa yang memuliakanmu. Tapi jika dia tak pernah kembali, maka memang dari awal dia tak pernah direncanakan bagimu. Hapuslah sedihmu, indahkanlah dirimu, dan harumkanlah ruang tamu di hatimu bagi cinta yang baru"

Selasa, 02 Agustus 2011

bagaimana Aku..


Bagaimana aku bisa melawan takdirku, jika semua yang tersusun menghadapkanku padamu.
Bagaimana aku mengingkari rasaku jika tiap daun yang terbang menyentuh puncak kepalaku membisikkan namamu,

Akh bagaimana aku bisa, sementara aku tergeletak lemah memandang nanar langit langit kamarku yang melukiskan kisahmu.
Seperti hangat  hujan yang menitikkan airnya menempel pada helai rambutmu, yang kemudian belari mencariku.

Sekali lagi kutanya padamu..
tolong kau jawab, tatap aku...
Bagaimana aku bisa mengabaikan tiap hembusan aroma tubuhmu, jika angin sengaja membawanya untuk kuhirup,
seperti tiap tetes kopi yang ku tuguk penuh makna.....

Bagaimana bisa...
Aku tak pernah menemukan jawabannya, atau mungkin sengaja tak mencarinya...
Bagaimana Bisa.... jika setiap detak waktu berharap membawamu kembali..
memutar gelombang arus frustasi untuk menemukanmu kembali dalam dekapan waktu

meski harus kulakukan tanpa sederet alasan...
Tetap kau paksa aku melangkahkan kaki dari semestamu.
Tanpa kutahu alasan .Bagaimana aku Bisa?

teringat

hmm.. sedikit iri sih melihat teman teman SMA ku yang setelah kuliah masih pada akrab.. ntak kenapa aku kurang bisa akrab dengan mereka... aku juga gak ngerti, mungkin karena aku murid pindahan atau, masa SMA ku yang ditutup dengan sederet kejadian memilukan dan memalukan. huaaah... aku tidak mengerti.

bagi mereka masa SMA mungkin masa masa yang tak terlupakan, bagiku, saat ini masa SMA yang kuingat justru hanya 6 bulan pertama, saat pacaran pertamaku, saat masa pubertasku, saat aku berprestasi, saat aku berseing dengan sainganku.. saat saat itu yang kuingat. dan tidak kudapatkab bertahun tahun selanjutnya. entahlah.. bagiku masa yang istimewa justru masa SMP. teman temanku masih mengingatku. masih menganggap aku ada.

hmm...... entahlah....