Kamis, 21 Februari 2013

Paradigma orang

Manusia dihadapan Allah cuma dibedakan oleh ketaqwaannya.
Tapi dihadapan manusia, dibedakan oleh jenjang karirnya, pendidikannya, pakaiannya, merk bajunya, gajinya, profesinya, dan pasangannya.

Jujur kadang capek ngikutin kemauan masyarakat. Yang harus ini, gaji segini, menikah umur segini, dan bla bla bla.
Bisa gak sih nentuin hidup masing masing gak perlu ngurusin hidup org lain yang bukan jadi urusannya.
Bagi masyarakat Kita adalah apa yg melabeli kita seperti si Budi yang naik hond* j*zz atau si Sofi yang Konsultan gizi di perusahaan nutrisi terkenal itu, yang gajinya sekian... yang pacarnya orang luar negeri itu yang bajunya bagus bagus yang pake hape..... Bla bla bla.....

Capek woyyy capek....
Ngikutin pikiran orang.

Tapi kalau aku jalan pake pikiranku sendiri aku direndahkan, dilecehkan.

Ini bukan negara demokrasi.

posted from Bloggeroid

Selasa, 19 Februari 2013

Capsule 19th Feb 2013 -ends-

aku melihatmu dari kejauhan. Aku tau ada hal penting yang ingin kau katakan. Aku tak bisa menerka.

Kau pernah melepaskanku, membiarkan aku mencicipi hati yang lain. Tapi kau tetap menunggu.

Menatap mata sendumu, melihat gerak langkahmu, menunggu senyummu yang akan terkembang, masih saja membuat aku berdebar.

Aku terlanjur mencintaimu

Bagaimana mungkin aku bisa menghilangkan dirimu dari pikiranku, sedang bawah sadarku hanya merespon tentangmu.

"Aku harus pergi. Kamu kuat ya"
sesederhana itu ucapmu mengakhiri sore itu.
Sederhana. Yang sederhana tak pernah menyakiti. Tapi mengapa ini terasa berbeda?
Ada yang terasa sesak, berat, ada emosi yang meluap tertahan, ada yang langsung menyeruak tanpa bisa kubendung, air mata.
Aku menangis. Persis seperti saat kau melepasku dulu.
Hanya saja kali ini kau yang memintaku melepaskanmu. Kau bilang rasa itu sudah hilang.

Aku mengerti, cinta tak seharusnya melepaskan.__
posted from Bloggeroid

Sabtu, 16 Februari 2013

Tentang sahabat.

Kadang saya mikir...
Sedekat apapun persahabatan, ketika salah satu dari kita sudah memiliki pacar atau suami, ya dia tidak akan pernah jadi sahabat kita seperti dulu lagi. Dia sudah menjadi orang yang berbeda.

Kadang aku benci perubahan.

Mereka tak pernah lagi menjadi sahabat kita seperti dahulu. Sudah ada oranh yang lebih dipercaya, sudah ada orang yang lebih berarti, lebih istimewa. Wajar saja sahabat menjadi gak ada artinya.

Saya merasa seperti itu. Seluruh kehidupan akan berubah menjadi hanya fokus pada si pacar, atau suaminya.

Dunianya tiba tiba berubah. Hanya satu yang sama, ketika dia sedih saya masih ada disini membuka pintu lebar- lebar mendengarkannya bercerita.

posted from Bloggeroid