Selasa, 27 Oktober 2009

cerita tentang hidup



Di dunia maya… malam itu 3 anak manusia berusaha menumpahkan semua isi tentang hidup dalam sebuah jejaring social berstandart internasional.
Bercerita dari sudut pandang kehidupan yang berbeda.

Si anak Dari sisi positif dunia yang mulai menyelimutinya.
Memberi semua pelajaran kehidupan yang pernah ia lalui.
Tuk sekedar membangun semangat hidup manusia lainnya.
Tuk mengankat mereka yang terjatuh agar bisa berlari kembali...

Akh ternyata itu pun tidak berhasil bagi orang yang baru terjatuh terjerembab kedalam kesalahan yang sama. Terlalu pahit kehidupan ini. Katanya sih gitu.
Terlalu tak sopan kalo harus transparan.
Bagamana bisa menunjukkan semuanya pada semua orang kalau toh itu hanya melukai diriya sendiri. Bukannya lebih baik kalau semua tertutupi dan tak ada yang tersakiti.

Tapi lain lagi halnya bagi orang yang baru saja bangkit dari keterpurukannya...
Ingin berubah katanya...
Berubah jadi seperti apa??
Merubah kesan orang lain terhadap dirinya..
Merasa ada sesuatu yang salah dalam dirinya.
Tentang sikapnya selama ini.
Sedangkan anak ke dua masih menginginkan ketertutupan itu.
(ada seseorang disuatu tempat yang menginginkan menjadi sepertimu_kutipan dari 9 matahari)

Hingga larut mereka bercrita tentang hidup..
Yang kelam...
Yang katanya akan ada cahaya.
Keajaiban..
Yang katanya pelajaran ..
Atau yang katanya hidup itu hanya sedikit luka.
Hanya perlu bertopeng.
Self defense.
Bukan over lebay men share semuanya katanya...
Semua itu toh lagi lagi kembali pada kita
Positiv atau negativ mmandang hidup.

Hanya sedikit menetralkan... bukannya semua harus seimbang.....
Memandang positiv dan negativnya dunia.....

tentang DIAM

Ada yang berbeda dari diam ..
Sebuah ungkapan yang abstrak. Selalu menjadi terkaan bagi yang lainnya...
Ambigu. Tapi itulah diam. Sebuah pilihan sulit bisa diatasi dengan diam. Sebuah ketidakpercayaan bisa ditutupi dengan diam. Bahkan sebuah kebohongan bisa tertutupi sempurna dengan diam.
Diam bukan berarti gak tau.. hanya berfikir sejenak....
Itulah kata seorang teman...
Iyaa.. diam ketika ada masalah bukan berarti kita akan membiarkan masalah itu. Tapi menemukan dimana titik klimaks dari masalah itu kemudian menyelesaikannya. Bukan sekedar menghilangkan gejalanya aja dengan terburu buru.
Diam menutupi semua rasa. Menjadi sebuah alibi yang sempurna.
Tapi ketika mereka mempertanyakan ke Diam an mu... apa yang harus kau lakukan???
Menjelaskan dengan panjang lebar????
Akh gak konsisten dengan keputusanmu untuk diam...
Sebenarnya orang cukup mengerti dengan berbagai macam diam. Tapi toh mereka tetap membutuhkan penjelasan.....

Karena mereka iri dengan diam yang begitu sempurna.............

Jumat, 23 Oktober 2009

WAKTU _it's 'bout time

Ngomongin soal waktu..
Hmmm ngomongin masalah yang satu ni emang sedikit ribet..
Upsss.. bukannya kita harus berfikir lebih simple dlm hidup..
Tapi emang bener kok. Bayangin aja, kita harus punya keterampilan khusus buat ngatur masalah yang satu ini. Itu dia management waktu.
Management waktu dibuat biar waktu kita yang bener bener dibagi rata 24 jam per hari untuk setiap orang, bisa sama sama dipergunakan dengan maksimal. Ya terserah yang dihasilkannya itu apa.. kan kemampuan sseorang berbeda.

1. waktu itu relatif bagi semua orang.
Pada saat saat tertentu kita biasanya merasakan waktu cukup berjalan dengan lambat atau dengan cepet. Tergantung momen apa yang sedang kita lalui. Biasanya momen yang menyenangkan akan terasa lebih cepat daripada momen yang biasa biasa saja atau malah yang tidak kita sukai.
Pada setiap orang akan berbeda pastinya. Karena ya.. hal yang disukai orang dan tidak disukai kan berbeda..
Dari sini bisa diambil cara buat memaksimalkan fungsi waktu kita.
Lakukan hal hal yang kita sukai. Buat sesuatu yang kita sukai itu menjadi hal yang produktif.
Klo memang ada hal hal yang tidak kita sukai dan kita harus melakukannya, awali semua itu dengan hal hal yang kita sukai, atau bisa jadi selingan.
Jadi waktu terasa singkat tapi pekerjaan selesai.
2. waktu yang adil
kita semua punya waktu yang sama. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan waktu itu untuk jadi manusia yang berbeda. Untuk jadi manusia yang lebih baik dari yang lainnya. Atau untuk jadi manusia yang berguna bagi manusia yang lainnya.
3. Fokus.
Cukup penting juga kalau kita harus fokus dengan apa yang kita kerjakan. Jadi waktu yang kita gunakan juga benar benar efektif. Kita bayangkan jika kita menggunakan waktu 2 jam untuk membaca. Klo kita gak fokus, waktu 1 jam hanya bisa buat persiapan ini itu atau kesana kemari. Dan bobot hasil yang diperoleh juga berbeda.
4. evaluasi harian
sepertinya memang penting. Kita pertanyakan sebagai manusia apakah ada peningkatan produktivitas kita setiap hari. Bukannya manusia yang baik adalah jika hari ini dia lebih baik dari sebelumnya.
Bagaimana hari ini?
Apakah ada hal penting yang tak terlaksana?
Berapa banyak hal positiv yang dilakukan hari ini?
Itu bisa jadi indikator untuk menilai diri sendiri (yaah pastinya harus jujur)
5. sebenarnya tetap management waktu.
Intinya ya.. manajemen waktu. Kita harus bisa memprioritaskan mana yang lebih penting, dan harus segera dikerjakan. Lebih baik semuanya secara sistematis kan? Berurutan jadi rentang waktu penyelesaian tugas bisa rata terbagi.


Semoga kita bisa memaksimalkan waktu yang kita punyai.


(^_^)

Selasa, 20 Oktober 2009

lagi lagi tentang hidup....

terlalu banyak cerita yang membingkai
tuk sekedar tersenyum ketika melihat kebelakang.
memahami arti semua itu.
bahwa sang penulis skenario memang membutuhkan itu..
bahwa sang creator emang ingin semua berjalan seperti itu.
karena semua lagi lagi punya arti..

meski masih tertatih memahami hidup
tapi semua itu mungkin memang sudah seharusnya...
kenapa harus tertatih kalau masih bisa berlari..
semua itu kata mereka hanya masalah pikiran..
kekuatan pikiran yang membentuk seluruh jalan cerita itu.

lagi lagi masih harus banyak belajar tentang hidup.
atau belajar dari kehidupan..
akhh semuanya harus seimbang kan..
bukannya keseimbangan itu yang justru menjadikan tidak fokus pada satu hal..


sedikit bimbang akan hal hal sepele.
tapi memang memerlukan perhatian lebih dari pandangan orang awam..
yang baru memulai kehidupan sejatinya.
memaknai hidupnya sendiri..
tuk sekedar berarti...
mengenalkan pada dunia bahwa DIA PERNAH ADA..