Kamis, 02 Oktober 2014

untittled ending

"Aku tidak kan memintamu untuk kembali. Jika kau ingin kembli, kembalilah. Pintu hatiku selalu terbuka lebar untukmu. Tapi jika suatu saat ada seseorang yang mengganti pintunya, menutupnya untuk yang lain, aku bisa apa. Aku hanya perempuan. Yang bisa kulalukan hanya menunggu. bukan menanti. Kau tau letak perbedaannya bukan? "

Aku berbalik meninggalkannya. Hari ini, saat matahari tepat menciptakan bayangan biru yang kusukai, dengan angin sejuk yang melambaikan beberapa helai rambutku, aku menemuinya. Menyampaikan rasa atau asa.

Seperti bisa, lelaki itu diam tanpa tahu harus berbuat apa. Aku hanya meyakinkan diriku sendiri bahwa ia tak benar benar mencintaiku. Coat navy warna favoritnya, aku au dia menyadari itu, coat pemberiannya beberapa tahun silam. ada yang tidak disadarinya, air mataku yang mulai mengaburkan pandanganku.

Rabu, 01 Oktober 2014

Rasa 11

"Aku tidak pernah benar benar merasakan kau mencintaiku." Perempuan berambut sebahu itu berbicara membelakanginya. Rey tertegun, "Begitukah.."

"Aku pamit pergi." Begitu saja. Rey tak bergeming. tetap pada posisinya.

***

Setelah menghilang selama seminggu, perempuan itu kembali. Rey menatapnya puas. meninggikan harga dirinya sebagai seorang lelaki.

"Kau merindukanku?" tanya Rey.
 Perempuan itu hanya menyeipkan anak rambutnya kebelakang telinga kemudian tersenyum, tidak memberikan jawaban.

"Rey, aku harus pergi." Perempuan itu tau, kalimatnya akan memancing ego lelaki itu lagi.

"Ada apa?" suara lelaki itu meninggi, terselip nada benci.

" Aku tidak pernah benar benar merasakan kau mencintaiku."