Sabtu, 31 Agustus 2013

Sedikit cerita dari Sini

Kalian tau apa yang aku cari disini?
Untuk apa aku ngebela belain ngorbanin hal hal tertentu cuma biar aku bisa berada disini beberapa hari?
Aku mencari...
Bukan sekedar tempat tempat baru, atau pengalaman baru, atau pamer, atau sekedar refreshing otak.
Aku mencari rumah untuk hatiku.
Mencari arah untuk jiwaku.
Mencari tempat bersandar untuk lelahku.
Sederhananya, aku mencari alasan untuk tetap bertahan hidup.
Aku mengorbankan banyak hal bukan untuk hal sepele bernama 'liburan' atau 'wisata'.

Terima kasih untuk semua yang memberikan aku arti hidup, alasan untuk tetap bertahan hidup.
Untuk menentukan asal, kita harus pergi kan?

posted from Bloggeroid

Sabtu, 24 Agustus 2013

Aku memilih berhenti sebelum tersakiti lebih jauh. Aku terlalu takut sakit sehingga tidak berani jatuh cinta.

posted from Bloggeroid

Refresh

Dewi Lestari pernah menuliskan sepotong kalimat yang membuatku tersadar
"Untuk mengetahui asalmu, Pergilah lalu kembalu. Adam tak pernah tau bahwa dia itu istimewa sebelum dia di keluarkan dari Surga"

Akhir- akhir ini aku bingung, ragu, antara apa yang aku inginkan dengan apa yang aku butuhkan.
Perjalanan besok, satu minggu yang sudah lama aku nantikan. Sejak mendengar lagu Jogjakarta milik Kla project mimpi itu sudah kuukir dalam hati. Aku harus ke Jogja.
Aku bukan ingin ke Borobudurnya, ke Parangtritisnya, bukan. Aku hanya ingin menikmati senja di jogja. Itu aja.
Rasanya hangat, nyaman, tenang, hidup. Aku belum pernah melihat senja di Jogja. Mimpi yang sederhana. Aku rela mengumpulkan uangku, menahan nafsu jajanku demi ke Jogja.

Tiba- tiba hari ini keinginan itu seolah kandas. Bukannya semangat, aku malah ragu memulai perjalanan ini. Aku takut ada yang hilang nantinya.

Tapi aku harus pergi...

posted from Bloggeroid

Rabu, 21 Agustus 2013

Promises promises

Aku akan berjuang sekarang. Hingga suatu hari aku bisa tersenyum dan berkata dalam hati 'Kalian tidak pernah tahu seberapa banyak aku telah gagal sebelum ini'

posted from Bloggeroid

Minggu, 18 Agustus 2013

Pengennnn ngilang sementara dari peredaran.
Kesal dengan kenyataan bahwa persahabatan itu gak penting lagi.

posted from Bloggeroid

Kamis, 01 Agustus 2013

Maafkan Hati


Laura melirik ponselnya sekilas.
Tak ada balasan dari Adry. Sia-sia menunggu konfirmasinya, sejam, dua jam. Seperti biasa tak akan ada yang ditunggu sampai esok. kemudian lelaki itu akan menyapanya dengan kata manja besok pagi, dan Laura begitu saja luluh.

Pling...
Sebuah ikon amplop muncul di layar persegi panjang itu. Sebuah nama yang berulang kali diacuhkannya muncul menutupi sebagian wallpaper ponselnya yang menampilkan wajahnya dan Adry. Sebuah nama muncul, Gio.
Giofan Syahreza.

Ra, sibuk?

Yang ditanya hanya mendengus tak menjawab.


'Ra, ada yang memang kamu inginkan padahal tak seharusnya kamu miliki. Ada yg kamu acuhkan, padahal kamu butuhkan.'

Diambilnya ponsel yang tadi dihempaskannya di sebelahnya. diketiknya cepat.

Gak. Knp Yo?
sent...

Udah makan Ra?

Pertanyaan sederhana yang langsung menyadarkannya. Dia belum makan sejak pagi.

belum. Diet Yo :-)

Aq jemput sekarang ya.

Laura tak membalas apapun. Hatinya menolak.

terkadang hati tak serealistis logika Ra.

Baru lima belas menit gadis itu fokus pada laporan akhirnya.

Ra, aq di gerbang. Makan yuk

Langsung diambilnya cardigan merah tua nya, di polesnya lipgloss pink nude favoritnya, sederhana. Sesederhana perasaannya sekarang. Nyaman.

Gio masih berada diatas motornya. Menyediakan helm untuknya, tersenyum manis ditengah wajah cemasnya.

adonan kue takkan sama rasanya setelah melewati suhu tinggi, Laura. Sejatinya setiap perselisihan menghadirkan kematangan baru.

Gio. Giofan Syahreza. Lelaki yang hampir tak pernah lagi diharapkan Laura datang di kehidupannya, setelah pertengakaran yang membuat persahabatan mereka sempat terhenti.
Tapi sekarang ia berada di boncengan lelaki itu membiarkan wajahnya tersapu angin. dan merasakan perutnya sangat lapar.

'Ra akan ada masa kau lebih memilih merasa nyaman daripada kau tetap menunggu yang tak pasti'

Laura merogoh saku celananya, mengambil ponselnya. Menekan tombol nonaktif. Kemudian menyimpannya.

Aku telah lelah menjaga hatiku untukmu. Sementara kau menyia nyiakannya. Izinkan aku melepasnya. Memaafkan hatiku yang terlalu setia menunggu luka baru darimu.

'Ra... Udah nyampe.' Gio melepas helm nya menoleh pada gadis di belakangnya. Laura tersenyum.

Kita memang harus mencoba yang salah dulu Ra. Biar tau apa yang sejatinya diinginkan hati.

Sesederhana ini. Sesederhana rasa yang terbentuk dari kulminasi langit dan tiupan angin sore.


posted from Bloggeroid