Rabu, 23 Juli 2014

dan lagi lagi aku berkutat dengan ribuan alasan aku harus berhenti mengharapkanmu.
hingga aku berhenti di satu titik dan sadar bahwa jika kau menyapa sekali saja itu akan menghapus logika ku. meng iya kan apa yang kau katakan, menyalahkan diriku sendiri. Memaafkanmu.

sementara siklus itu terus berputar, usia ku merangkak perlahan. Dan kau tersenyum menikmatiku dalam kesendirian. Tak peduli.

Dan aku masih saja menunggumu dengan bodohnya.

posted from Bloggeroid

Selasa, 22 Juli 2014

Dear Pak Presiden Terpilih

Selamat dini hari pak,
Saya belum cukup berintelektual untuk bisa menulis surat terbuka kepada presiden terpilih. Saya tidak cukup cerdas untuk tahu bagaimana idealnya seorang pemimpin, saya juga tidak tahu siapa seharusnya yang menjadi presiden. Iman saya juga masih secuil untuk menilai apakah Bapak termasuk pemimpin yang Dzalim atau tidak. Saya bukan Tuhan pak.

Saya secara pribadi mendukung Bapak menjadi presiden. Belajar dari kerja nyata yang bapak lakukan. Tidak salah, kalau rakyat, yang dikatakan mereka 'bukan kaum intelek' seperti saya, menginginkan bapak menjadi Presiden. Indonesia merindukan pemimpin yang mau turun langsung ke rakyat pak.

Tapi, melihat kekacauan setelah keputusan KPU. Jujur saya sangat kecewa dengan kaum intelek di negeri ini yang tidak bisa legowo menerima kekalahan. Saya berpikir untuk persatuan bangsa. Serahkan saja tampuk kepemimpinan ke 'Macan Asia' pak. Meskipun selama ini saya tau Indonesia masih menjadi Macan Asia.

Serahkan saja tampuk kepemimpinan kepada mereka yang tidak bisa legowo menerima kekalahan. Seperti itukah pemimpin yang ideal, Pak?
Bukankah salah berbesar hati adalah salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki pemimpin?

Mungkin seperti itulah seharusnya Pemimpin. Mungkin orang orang penyebar fitnah dan ketakutan seperti mereka yang layak menjadi penerus bangsa ini. Tidak seperti saya. Rusak sekali moral bangsa ini sekarang. Menindas yang kecil demi menjadi Macan Asia. Bukankah menaklukkan diri sendiri adalah hal yang lebih penting dari sekedar berusaha menyaingi bangsa lain Pak? Bagaimana kita dapat berkomentar terhadap kerusuhan pendukung tim sepak bola di Indonesia selama ini, jika calon pemimpinnya juga memiliki mental yang sama.

Entahlah. Saya harap jika KPU dan MK memutuskan Macan Asia itu jadi pemimpin, kita semua dapat berbesar hati Pak.

Mungkin seharusnya kita tidak perlu menjadi Macan Asia yang Egois.

Tapi serahkan saja kepemimpinan ini kepada Macan Pak.
Biarkan mereka menggerogoti kekayaan bangsa ini, menebar ketakutan seperti dulu, membela kepentingan mereka, mengganti harta mereka yang habis karena kampanye.
Biar terbuka mata kaum intelek.

Saya tidak cukup intelek untuk berkomentar apapun seharusnya pak.

posted from Bloggeroid

Bagaimana bisa aku memercayaimu sementara kau meragukanku.
Ucapanmu semalam tadi membuatku ragu, masih ada kah rasa yang dulu kau bilang hanya untukku.
Seolah aku tak lagi penting.
Seolah aku tak lagi bagian dari hidupmu.
Seolah aku hanya merusak kehidupanmu.
Ucapanmu semalam tadi semakin membuatku berfikir, Harusnya aku tidak perlu berusaha untuk percaya padamu.

posted from Bloggeroid

Kamis, 03 Juli 2014

His Journey start now

'Aku pengen ke Jogja'

Aku kaget. Adik laki lakiku yang biasanya lebih milih bantal daripada keluar rumah bulang begitu. Sedikit menyepelekan ku jawab 'Aaahhh kamu mana mau. Kan lebih milih tidur daripada jalan jalan'
He smiles and says 'Sejak ke Sibolangit kemarin aku sadar, ternyata enak keluar itu.'

Sebenarnya gak sekali itu aja dia keluar rumah. Beberapa kali ke Danau Toba, sekali ke Samosir (atas ide kakaknya yang suka jalan jalan ini), beberapa kali camping (yang dianterin mama makanan ke tempat campingnya), tidak membuat dia berani mengatakan seperti itu. Raport buruk perjalanannya adalah cenderung sering mabok perjalanan sehingga membuatnya tidak menikmati perjalanan.

Dan aku yang sedang mencari teman untuk perjalanan selanjutnya seperti menemukan partner in crime yang pas.

Masih terlalu muda untuk sekedar melihat kamar saja setiap hari. Dia harus melihat dunia. Menemukan dirinya sendiri. Berziarah pada asal nya.

'Nanti aku search tiket murah. Siapkan ongkosnya dulu.'

Ucapku memberi restu pada niat perjalanannya.


Medan, July 2014

Tentang percaya

Kau memintaku untuk memercayaimu. I try ...
Tapi jika hingga suatu saat nanti kau juga tidak bisa membuktikan bahwa aku harus memercayaimu, izinkan aku menyerah dan berlalu.

Time Capsules