"Tak ada yang Abadi, kecuali Perubahan"
itu hal yang sering kudengar selama menjalani kuliah. bahkan dari seorang dosen favoritku (sedikit subjektive memang). itulah kalimat yang akan cukup mempengaruhi pada tulisan ini.
kadang berfikir juga adakan sesutau yang mutlak atau semua hal memang relative. tinggal menunggu kapan hal itu akan berubah. aku menemukan hal yang ternyata memang mutlak. itu sebuah kebenaran. dari pelajaran filsafat ilmu kuperoleh untuk menguji kebenaran suatu hal harus memenuhi 3 syarat yaitu koresponden, koheren, dan pragmatis. hal itu mutlak karena tidak ada dua kebenaan yang sama. kalau tidak salah satunya benar ya keduanya salah. (aku bisa menerima hal ini) ternyata ada hal yang Mutlak (absolut). tapi aku juga menerima pernyataan di awal tadi. berarti kemutlakan itu akan abadi atau akan mengalami perubahan juga?? kalau kemutlakan itu mengalami perubahan, apa masih dibilang Mutlak??
langsung berbicara mengenai perubahan dalam hidup. ada statement yang menyatakan bahwa kita harus belajar setiap hari dan sampai tua. sedangkan proses pembelajaran itu sendiri harus berdampak pada perubahan kearah yang lebih baik. nah statement ini mendukung alasan kenapa kita harus berubah. Jangan pernah bilang kita takut beranjak dari kondisi nyaman. Karena mau tidak mau kita akan dan harus pergi dari keadaan nyaman itu. Tuk bergerak berubah. Karena kalaupun kita tidak pergi berubah kita yang akan diubah oleh perasaan kita. Kejenuhan misalnya. Jenuh akan suatu rutinitas. Meskipun kita nyaman dengan hal itu. Maka Bergerak lah untuk Berubah.
Pernah baca bahwa kita harus bersikap ’welcome’ dengan perubahan.
Jangan berusaha melawan perubahan itu. Tapi terimalah dengan senang hati.
Bagaimana bisa kita melewatkan hukum fisika dalam kesidupan kita. Disini hukum aksi dan reaksi. Ketika perubahan menghampiri kita pasti akan ada reaksi perlawanan dari diri kita. Nah seberapa kuat perlawanan kita dibandingkan dengan denga usaha untuk menerima perubahan itu laha yang akan berpengaruh pada proses perubahan itu sendiri dalam hidup kita.
Sekarang belajarlah tuk menerima perubahan. Karena semua hal itu sebagai indikator bahwa kita telah berubah menjadi lebih dewasa (meskipun katanya tidak ada orang yang benar benar dewasa).
Kalau memang tidak bisa menerima perubahan itu. Kita lah yang harus membuat perubahan itu (kearah yang lebih baik pastinya)
Titan Amaliani (^_^)
Cerita dari hidup yang singkat, seperti gelembung sabun.
Rabu, 30 September 2009
Labels
Alien
Anak Kos
anakku
Anakniburju
asrama
badai
Bahan Kuliah
banjir
becak motor
bencana
bkkbn
blog
blurb
bunga
cerita
cerpen
cinta
cowok keren
einstein
Fiction
fisika
Flash Fiction
Flashback
funny face
Gagas Media
Galau
gerak vertikal
hidup
him
Hope
image
iseng
jam
jenius
kau
keputusan KPU
kesal
kuliah
kutipan
life
mahasiswa
makanan
Malam Minggu
Marriage
married
medan
membaca
merried
mimpi
Mom
motivasi
nikah
perempuan
perubahan
pesanmama
Presiden terpilih
Prince
puisi
rejeki
rindu
Robot
sehat
Surat untuk presiden terpilih
tempat ini
Time capsule
tips
twitter
ulang tahun
unik
usaha
wife
work
Copyright (c) 2010 Asem Manis Hidup and Powered by Blogger.