Rabu, 29 Februari 2012

derita mahasiswa tingkat akhir #4

ini nih.. bukan masalah skripsi. masalah yang atu lagi yang dikenal dengan sebutan berbagai ragam. PBL (Praktik Belajar Lapangan) kami menggunakan istilah ini, ada yang menggunakan istilah PKL, atau PPL, macem macem lah. bukan kita yang mengurusinya.

nah, kali ini perjuangan PBL dimulai minggu ini, dengan pembekalan berupa meteri kuliah 3 tahun yang dipadatkan selama 3 hari, harus kami serap secepat mungkin dengan daya ngantuk yang luarrr biasa. dengan beberapa dosen yang stress melepas kami. Lho dosen aja stress apalagi kami. dengan persiapan kelompok membawa ini itu, ketakutan ketakutan sendiri, dengan 1 hal yang paling ditakuti semua peserta PBL. Keberadaan JAMBAN.

Kenapa dengan Jamban? Mengapa dia menjadi sosok yang begitu penting? iya, betul itu. memang dia sekarang menjadi sangat populer dibicarakan. karena ketiadaannya adalah momok terbesar kami. bagaimana kami akan membuang sebuah hal yang besar. jika membuangnya disungai atau melemparnya, itu tidak sesuai dengan kaidah ilmu yang sudah kami pelajari bertahun tahun. Sudah sudah. semoga saja Si JAMBAN, bersedia untuk ADA bersama kami disana. Amin.

Artis berikutnya adalah Malaria. Sejenis makanan ringan yang membuat tubuh dapat menggigil luar biasa. lalu kenapa? permasalahan malaria ini menjadi sorotan karena daerah yang dituju adalah "Pabrik" malaria. lantas bagaimana kami pulang agar tidak di bawa kan oleh2? yak, betul dengan obat... obat dengan efek samping yang menakutkan, jika tidak diminum memiliki resiko yag sama besarnya pula. sudahlah mari kita lupakan Malaria.

Ketakutan lainnya yang banyak dibicarakan H-1 adalah Angkot, apalah itu, kendaraan roda 4 untuk mengangkut manusia manusia pengabdi ini, yang pintar pintar, yang berani mengarungi jalan berbatu, yang siap terjun sebagai calon ahli kesehatan masyarakat. Siapakah angkot yang mendapat kehormatan tersebut. . dipilihlah angkot yang bersedia menerima kehormatan tersebut dengan biaya yang seminim minimnya. Harap dimaklumi. masih mahasiswa.

itu saja. terima kasih. nantikan kejutan lainnya :)

Sabtu, 18 Februari 2012

Motivasi : Terus Berharap



Sekarang aku percaya, Tuhan tidak pernah bermain dadu dengan ciptaannya _Einstein.

Tuhan selalu detail dengan apapun yang diciptakannya termasuk hidup dan mati. tergantung tinggal kita mau berusaha atau enggak. hikmah ini bener bener terasa karena kejadian kemarin.

Kemarin setelah bertemu dengan koordinator kegiatan bakti sosial kami di minta menemaninya ke sebuah hotel untuk menemui salah satu alumni. sebenarnya kami cuma nunggu di parkiran. harap harap cemas kankah Dana yang diharapkan cair... hehehe ... Baru aja nyampe hotel, terdengar suara anak kucing mengeong, begitu turun dari motor, langsung ku cari anak kucing itu, jongkok di bawah motor motor lainnya buat nyariin tu anak kucing, gak ketemu juga, tapi suaranya masih kedengeran jelas banget. langsung ku lihat di saluran pembuangan air, bener aja tu kucing ada disana. kami buka tutup lobang tersebut ternyata si kucing malang itu hampir tenggelam. bayangin aja, anak kicing, malam malam masuk pembuangan air (a.k.a GOT) yang airnya item gak ngalir jadi buat dia sulit bergerak, lagian kan mana ada kucing bisa berenang. dan di saluran air itu gak ada sesuatu yang bisa di pijak biar dia bisa naik ke atas.
usahanya didengar oleh Tuhan. suaranya yang meminta pertolongan itu memanggil kami untuk menyelamatkannya. dengan pelepah pisang yang diulurkan kebawah dan si kucing hanya mencepitnya dengan taringnya. kami mengangkatnya ke atas. Dia Selamat.
Kalau saja dia putus asa, dan menyerah, kami takkan pernah tau ada kucing yang butuh pertolongan disana. tapi dia tak menyerah, meskipun kedinginan, dia tau harapan itu masih Ada. dia Tahu Tuhan tidak menyia nyia kan kerja keras Hambanya. :))

Sabtu, 04 Februari 2012

Derita mahasiswa #3

kali ini perjalanan menuju tempat penelitian..
eits sebelumnya saya mau cerita perjuangan memperoleh surat untuk survey pendahuluan.
sebenarnya sih udah salah. karena harusnya survey pendahuluan itu dilakukan sebeulu judul skripsi di ACC. tapi karena data yang q peroleh (q yakin) udah valid. buat apa lagi survey pendahuluan. setelah ku pikir pikir kayaknya perlu deh. akhirnya suatu ketika pergilah aku melangkahkan kaki ke bagian pendidikan. berhubung hari itu sedang ujian maka pegawai yang ada hanya si ibu jutek. perlu saya tekankan bahwa dia benar benar JUTEK. melihat dia senyum adalah sebuah anugerah. dan berurusan dengannya adalah bencana. pengalaman temanku sebut saja namanya bunga (seperti kasus pemerkosaan itu.. kasihan si bunga) dia salah menyusun KRS kemudian minta yolong untuk merubah kode mata kuliah. dan jawaban si ibu jutek adalah.
"Udah stambuk Tua pun gak tau.... " menusuk sekali kata kata stambuk tua itu.
back to reality... tebengong lah aku di pintu ruang pendidikan setelah beberapa kali ku ketuk tidak ada respon dari dua mahluk di dalamnya yang sedang berbicara. seperti menyadari kehadiran sesosok mahluk akhirnya si ibu jutek yang tidak perlu kusebutkan namanya menoleh padaku dan bertanya
"mau apa?" dengan nada jutek
'ini bu mau buat surat izin survey pendahuluan"
"oh iya ini ambil form nya disini ya.. isi" kemudian setelah ku ambil dia pergi.aku keluar. ruang pendidikan ditutupnya.
beberapa menit kemudian dia kembali. aku bertanya
"bu ini di tebuskan kemana ya?" seperti yang kubilang melihat senyumnya adalah anugerah.. dan anugerah itu kali ini tidak kumiliki.
"tulis saja itu mau kamu berikan kemana?" jawaban yang tidak memuaskan.
lebih baik aku pergi.
....
kemudian melangkah ke ruang ketua jurusan.
sama seperti tadi setelah aku melongo menunggu dia berbicara. akhirnya dia menyadari wujud mahluk tak seberapa ini.
"ya ada apa?" kata beliau yang amat q hormati
"ini pak mau minta tanda tangan untuk survey pendahuluan?"
"lho kamu belum survey?"
"blom pak."
"ooohhh......" kemudian dia menandatangani form itu dan memandangiku.....
mungkin pikirnya... kamu aneh....

ah masa bodoh...
"makasi pak.."
.....

* ini bukan derita.. :p