"Sato" bisik Alita
Sato terdiam. tak menyangka kalau Alita juga ada disana. Alita mengenakan jacket merah maroon, warna favoritnya. Alita mendekati Sato menunjukkan jam kecil pemberian Sato yang berbentuk kalung.
" Kau benar, waktu bisa menjadi segalanya" ucap Alita.
"Diantara sekian manusia, sejuta tempat, dan banyak malam. kenapa justru malam inikau dan aku berada disini? tidakkah kau pikir ini permainan waktu?"
Sato membuka mulut hendak berbicara, Alita memotongnya dengan cepat.
"Waktu itu seperti mesin bergerak To. Benar, seperti bandul jam ini. semua komponennya bergerak tak berhenti untuk berputar terus menerus. karena kalau sedetik saja salah satu geriginya berhrnti. dia tidak akan berhasil menunjukkan waktu" ucap Alita tegas.
Dan kemudian, Alita meninggalkan Sato. Berdiri terpaku menatapnya sebelum kemudian seorang perempuan memanggilnya dari belakang.
"Papa...." ucap perempuan kecil itu bersama seorang wanitadengan terusan hijau tosca.
Alita mendengar panggilan perempuan kecil itu. tanpa menoleh ia berbisik pada dirinya sendiri.
"Waktu benar-benar bisa membuka semua yang tersembunyi"
Air matanya mulai mengganggu pengelihatannya.
Ladisha menutup notebooknya. Sudah mencapai ending yang dia inginkan. Cerpen miliknya kali ini sangat ia harapkan terbit di majalah perempuan. Hanya karena Ladisha butuh sekali uang untuk membeli sesuatu. Untuk Rave.
Cerpen ini dari Rave dan untuk Rave, Ladisha banyak mengutip kata-kata Rave. Jadi apa salahnya Ladisha memberikan sesuatu untuk sahabatnya itu. Ladisha langsung mengambil ponselnya ketika terdengan suara getaran.
Sorry Dish, gw gak bisa nemenin lo. Gw mw jemput Fira.
R-Ave
Ladisha menghela nafas panjang. menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur dan menggumam.
"Bodoh, kenapa aku lupa jadwal Rave menjemput Fira"
Cerita dari hidup yang singkat, seperti gelembung sabun.
Minggu, 07 Oktober 2012
Blog Archive
-
▼
2012
(114)
-
▼
Oktober
(20)
- Memoar kala hujan
- Aku, ibumu dan hati yang lain.
- masih
- Melarikan diri
- Karma
- Cepat besar ya...
- Capsule 1 : First Capsule
- Kebahagiaan Penulis
- Di- Ter- Me
- An angle
- Ladisha : The Script 2
- Ladisha : The Script
- Rave : Ambiguitas Rasa
- Ladisha : Coretan dibawah hujan
- I am a writer
- Pagi kesekian aku masih menunggu. berharap semua a...
- I believe that I am happy without you.....
- Ucapan Tulus-Kebahagiaan Sempurna
- I am a loser
- Tanpa judul
-
▼
Oktober
(20)
Labels
Alien
Anak Kos
anakku
Anakniburju
asrama
badai
Bahan Kuliah
banjir
becak motor
bencana
bkkbn
blog
blurb
bunga
cerita
cerpen
cinta
cowok keren
einstein
Fiction
fisika
Flash Fiction
Flashback
funny face
Gagas Media
Galau
gerak vertikal
hidup
him
Hope
image
iseng
jam
jenius
kau
keputusan KPU
kesal
kuliah
kutipan
life
mahasiswa
makanan
Malam Minggu
Marriage
married
medan
membaca
merried
mimpi
Mom
motivasi
nikah
perempuan
perubahan
pesanmama
Presiden terpilih
Prince
puisi
rejeki
rindu
Robot
sehat
Surat untuk presiden terpilih
tempat ini
Time capsule
tips
twitter
ulang tahun
unik
usaha
wife
work
Copyright (c) 2010 Asem Manis Hidup and Powered by Blogger.
0 comments:
Posting Komentar