Jumat, 09 September 2011

akhirnya waktu mengantarkannya

ini menjadi masa masa yang paling ku tunggu sekaligus masa masa yang paling ku hindari.
Bagaimana pun aku tetap saja seorang manusia biasa dari tataran lapisan masyarakat menengah (entah ke atas entah kebawah) dan pastinya aq jg perempuan. Dengan kenyataan seperti itu tidak ada 1 orang pun dlm masyarakat kami yang akan menyangkal bahwa aku harus menikah. Ya termasuk aku.
Tapi di usia berapa aku akan menikah adalah hal yang mustajab-mustaqim-mustahil bisa q jawab. Meskipun masyarakat ku telah memiliki standart standart mengenai batasan usia sebelum disebut perawan tua. Dan hal itu lah yang ditakuti remaja putri dimasyarakatku. Remaja putri ini entah doktrin apa yang dijejalkan kepikiran mereka hingga mereka sebegitu takutnya dengan ketidaklakuan sebagai manusia itu.
Nah back to me...
Sekarang aq yang sedang tidak dkat dgan siapa siapa ini menjadi buronan budaya masyarakatku dlm hal beranak pinak.
Yup betul. Mereka merongrongku dengan pertanyaan 'kapan menikah?' atau 'jadi kapan mama punya cucu?'
aiiih...
Oke memang satu sisi aku menantikan masa masa ini dengan segala hormat. Menurutku pertanyaan pertanyaan itu adalah wujud legalisasi hak untuk berpacaran dan menjalin cinta. Tapi kenapa harus ada tuntutan dibaliknya untuk segera menikah...
Ini benar2 masa yang ku tunggu sekaligus kuhindari(apalagi dengan status jomblo ku)

huaaaa

0 comments:

Posting Komentar