Dan sekeping hatiku yang lain memilih pergi menjauh.
"Ah ya Apa kabarnya Ario?" tanyamu sore itu, disebuah cafe langganan yang biasa kita kunjungi,dulu, waktu kita masih bersama. Pertanyaanmu adalah pertanyaan yang paling berat untuk ku jawab. Kau tau jawabannya, masih ada sepotong hatiku yang mencintainya. Kalau kau tidak lupa, aku meninggalkanmu karena dia. Dan kau selalu tertawa kalau mengingat hal itu. Entah menyadiari bodohnya dirimu atau, kebodohan diriku. Aku tak pernah tau pasti.
"Baik." Seperti biasa aku menjawab singkat. dan aku berusaha untuk ketus padamu. Aku mulai mengeluhkan waktu yang berjalan perlahan, amat lambat. Kita menunggu.
"Masih jalan sama Ario?" pertanyaanmu yang sangat tidak ingin kujawab.
"Dia sudah bahagia dengan pasangannya, seperti kau bahagia, dan aku pun bahagia. Masalah aku masih menyimpan rasa, itu masalahku. bisakah tidak usah kita bahas?" jawabku.
Dan kau mulai tertawa.
"Gak ada yang lucu, gak perlu tertawa, terlalu dipaksakan" komentarku ketus.
"Bahagia dan berusaha bahagia itu berbeda" ucapmu. tak kupedulikan, tapi aku mengerti maknanya.
"Sepertinya aku harus pergi, Mungkin ini pertemuan kita yang terakhir." Aku tersenyum padamu.
"Bisa kah kita lebih lama disini?" tanya mu hati hati. kemudian Kau melambaikan tangan pada seorang perempuan cantik.
"Akan ada hati yang tersakiti, jika memang harus ada itu aku" jawabku singkat memperhatikan perempuan cantik itu mendekat ke meja kami.
"Jangan pernah menyakiti dia" ucapku sebelum perempuan itu semakin dekat.
"Tidak akan pernah kusia siakan dia Yuna" jawabmu pasti.
"bisakah kita bertemu lagi?" tanyamu tepat saay perempuan berambut sebahu itu sampai di meja kita.
"Maaf tidak bisa" ucapku sebelum tersenyum pada perempuan itu. dan mengulurkan tangan.
"Kamu pasti pacarnya Fian, Hai aku Yuna..."
"Martha... " jawabnya tersenyum.
kemudian aku permisi dan bergegas meninggalkan tempat itu. meja yang sama sejak kita berkenalan, meja yang sama saat aku menerima rasamu, meja yang sama saat kita menyadari ada yang tidak sejalan, meja yang sama tempat aku meninggalkan semua kenangan kita.
meja yang sama ketika aku merasa "Berusaha bahagia dan tidak menyia-nyaiakannya" terdengar tidak sejalan.
Cerita dari hidup yang singkat, seperti gelembung sabun.
Rabu, 14 November 2012
Blog Archive
Labels
Alien
Anak Kos
anakku
Anakniburju
asrama
badai
Bahan Kuliah
banjir
becak motor
bencana
bkkbn
blog
blurb
bunga
cerita
cerpen
cinta
cowok keren
einstein
Fiction
fisika
Flash Fiction
Flashback
funny face
Gagas Media
Galau
gerak vertikal
hidup
him
Hope
image
iseng
jam
jenius
kau
keputusan KPU
kesal
kuliah
kutipan
life
mahasiswa
makanan
Malam Minggu
Marriage
married
medan
membaca
merried
mimpi
Mom
motivasi
nikah
perempuan
perubahan
pesanmama
Presiden terpilih
Prince
puisi
rejeki
rindu
Robot
sehat
Surat untuk presiden terpilih
tempat ini
Time capsule
tips
twitter
ulang tahun
unik
usaha
wife
work
Copyright (c) 2010 Asem Manis Hidup and Powered by Blogger.
0 comments:
Posting Komentar