Kamis, 17 Maret 2016

Merayu Hati

"Karna kita pernah merasakan bahagia bersama, perpisahan itu terasa berat."

Kalimat itu seperti akan menghacurkan benteng pertahananku. Yang kubangun kokoh dalam perjalanan sepulang mengantarkanmu kembali ke rutinitasmu, Borneo.

Sepanjang jalan dari tempat itu, tempat kemarin aku menjemputmu juga, aku berusaha tersenyum, berdamai dengan hati, merayu "Perpisahan ini hanya sementara. Sebelum menjadi selamanya."

Mengingat kembali senyummu, tawa mu yang terdengar ringan saat kita bertingkah seperti anak anak. Ah ya... rindukah namanya, jika aku menginginkanmu ada disini sementara belum genap satu lingkaran penuh jarum jam berputar? "Rindu"kah namanya jika aku masih mendengar sayup suaramu merayuku sendu, bahkan ketika pesawatmu telah terbang tinggi membawamu menjauh dariku? "Rindu" kah namanya jika masih kurasakan hangat genggamanmu yang menenangkanku?

Hei, pertahananku jebol, hancur berantakan... Kebersamaan ini terlalu singkat untuk membenci perpisahan kan?
Kau terlalu membuatku merasa nyaman. Hingga aku takut kembali sendiri.

Tak bisakah kau merayu hatiku untuk tidak terlalu manja?

posted from Bloggeroid

0 comments:

Posting Komentar