Senin, 04 Maret 2013

Forbidden capsule

Ternyata belajar untuk berhenti mencintaimu itu jauh lebih sulit dari pada belajar mencintaimu.

40 jam sudah aku berusaha menahan diri untuk tidak menghubungimu. Berhenti mengingatkanmu untuk makan, berhenti mengkhawatirkan keadaanmu.
40 jam yang lalu...
"Berhentilah mencintaiku..." ucapmu lirih. Pelan dan Pasti. Tak ada lagi yang perlu dijelaskan. Sebuah undangan pernikahan menjelaskan semuanya. Disana tertulis jelas, Gagah dan elegan namamu, Arga Reinhard.

*
Aku bertahan tak melirik ke ponselku, sedikitpun tidak. Bukan tak berharap kau akan menghubungiku, harapan itu besar sekali malah. Tapi aku sadar tak akan ada lagi pesan pesan darimu, rayuanmu, atau missed call yang kau tinggalkan sebagai tanda aku harus segera menghubungimu.

40 Jam belajar berhenti mencintaimu menyesakkan.
Tak ada rumus cepat dalam kasus ini. Tak ada alat bantu apapun. Semua harus kupelajari otodidak. Pelan pelan.
Kau bilang aku pasti berhasil berhenti mencintaimu.

Bisakah kau mengajariku perlahan lahan? seperti dulu kau mengajariku untuk mencintaimu?

*
ini rooftop kita. Tempat favorit kita. Aku berdiri disisiannya. Kota terlihat sangat indah dari apartemenku. Kau bilang karena letaknya dilantai tertinggi. Bagiku bukan, karena selalu ada dirimu yang memelukku melihat kota.

Sedikit lagi aku bukan hanya belajar berhenti mencintaimu. Aku juga akan melupakanmu.

Aku merasakan angin. Ringan, otot tubuhku yang kau bilang sedikit berisi terasa ringan.
2 detik lagi mungkin... dan
Braaakkk......
ini untukmu Arga Reinhard.
Dari kekasihmu, sahabat dekat calon isterimu, Ben Putra Darmawan.

*

3 Maret 2013
Seorang pria tewas, terjatuh dari apartemennya sendiri.

Aku telah menemukan cara cepat untuk berhenti mencintaimu, Arga

posted from Bloggeroid

0 comments:

Posting Komentar