Rabu, 26 Desember 2012

Lost Capsule

pertemuan tak selalu dengan orang baru, terkadang waktu mengirimkan orang dari masa lalu


Kaki kaki kecil itu melangkah bergegas meninggalkan percikan comberan di sepatunya.
tak peduli sepatu pink pudarnya sedikit kotor.

hampir terlambat, pikirnya.

Tiiiiinnn.....

sebuah angkot membunyikan klakson di belakangnya. Perempuan itu menggerutu pelan. Menelan umpatannya, melihat supir yang berwajah sangar nyalinya menciut.

Bergegas lebih cepat melangkahkan kakinya. Tepat pada waktu yang di perkirakannya, pukul 09.0 pagi, di perempatan jalan protokol, tepat saat seorang lelaki melangkahkan kaki memasuki bus umum yang penuh sesak.

Sebuah senyum kekecewaan tersungging di bibir kecil berwarna peach itu.
Terlambat lagi, pikirnya.

Tapi seragam yang dikenakan lelaki itu memberi informasi yang lebih dari cukup baginya.

*
perpisahan berarti akan ada pertemuan baru, Yuna

Yuna menyeka matanya yang berair. Melepas Sato, sama saja melepas semua mimpinya. Tapi tak ada pilihan lain. Atau sama sekali tak ada mimpi yang bisa bertahan.

*

"Hai... Theo" sapa perempuan dengan lesung pipi di sebelah kirinya.

Lelaki itu mengerut kan keningnya. Senyum itu, bola mata cokelat yang berbinar, Poni yang sedikit berantakan.

"Yuna...Claira Yuna?" lelaki itu meyakinkan. Perempuan di depannya mengangguk polos, puas berhasil menyapa lelaki yang 3 hari ini dilihatnya tepat di perempatan jalan protokol.

"ya... Theo William..."

Mereka tertawa bersama menunda keberangkatan dengan bus yang berlalu lalang. Memilih sudut sebuah warung sarapan pagi untuk menghabiskan pagi yang sudah lama sekali tidak mereka miliki.

Begitu saja, pagi membawa mereka bergerak mengarungi waktu, kembali ke masa lalu. Tertawa-tawa mengenang masalalu.

***

Seperti dilemparkan waktu dari masa lalu. begitu saja menyapa ku dalam sebuah Pertemuan

posted from Bloggeroid

0 comments:

Posting Komentar