Sabtu, 27 April 2013

Capsule- what if

Jika kesetiaanku kau sia siakan, Paling tidak aku membuktikan aku pecinta yang paling setia

Dulu aku belajar untuk mencintai, dan aku terluka.
Sekarang aku belajar untuk setia, dan kau berkhianat.

'Siapa dia?' tanyaku tanpa menoleh kepadamu. Suaraku bergetar, Airmataku kutahan setengah mati. Aku tak mau terlihat lemah. Kau tau kan, aku tak suka dikasihani.

'Rekan kerjaku.' Jawabmu singkat. Seolah kau tau itu adalah pertanyaan pertama yang akan kutanyakan.

Setelah itu hanya hening yang menemani perjalanan kita membelah malam. Di kota ini.

*

Jalanan ini pernah kita lalui dengan menggenggam tangan. Pernah kitw lalui dengan tertawa tawa.
Kau ingat kios di ujung jalan sana? Tempat kiita biasa menghabiskan sore menikmati semangkuk eskrim pandan favorit kita.

Belokan sebelah kiri itu arah ke taman tempat aku biasa menunggumu pulang kerja.

Aku tersadar, beberapa minggu ini kau terlihat menjauh. Tak ada lagi sapa lembut sore hari, tak ada lagi ucapan sayang yang biasanya membuatku tersipu.
Berkali ku tepis pikiran negatif, menyangkal insting perempuanku.

Hari ini aku menyerah...

*

'sejak beberapa bulan lalu' kau menjawabnya dengan sangat tenang.
Sikapmu yang dulu sangat kukagumi.

Harusnya aku sadar lebih awal. Kau tak cemburu saat aku bercerita tentang Samuel, Anak baru di tempat kerja ku.
Harusnya aku sadar sejak kau mulai menjauh.

Aku tetap setia menunggumu setiap sore. Menantikan senyum ramahmu, menantikan wajah lelahmu, merindui suaramu.
Harusnya aku tak perlu setia.

Jika pada akhirnya rasa itu mampu memudar. Atau sekedar berubah arah. Kau mencintai Karen. Mengkhianatiku.

Harusnya aku tak harus setia. Menaruh percaya pada hatimu.

Tapi paling tidak aku telah membuktikan aku pecinta yang setia.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Posting Komentar