Hey, titik-titik air mulai berjatuhan Tepat saat aku melintasi jalan ini, jalan yang
belakangan takut untuk kulalui. Hey, ada
yang menggenang di pelupuk mataku, memburam. Jalan ini tak banyak berubah sejak
setahun lalu saat air mataku menggenang seperti ini. Kau pasti tak pernah tau,
aku pernah menangis. Bukan karena luka yang kau buat, bukan untuk melepasmu
pergi. Aku menangis melihatmu membangun bendungan paling kokoh untuk membendung air matamu membiarkanku
mencintai orang lain, membagi cinta yang kau berikan. Hey, titik air ini bukan
titik air yang dulu, begitupun hatiku. Masih bisakah kau menemaniku merasakan
hujan di jalan ini lagi? Aku rindu.
Cerita dari hidup yang singkat, seperti gelembung sabun.
Rabu, 30 Oktober 2013
Labels
Alien
Anak Kos
anakku
Anakniburju
asrama
badai
Bahan Kuliah
banjir
becak motor
bencana
bkkbn
blog
blurb
bunga
cerita
cerpen
cinta
cowok keren
einstein
Fiction
fisika
Flash Fiction
Flashback
funny face
Gagas Media
Galau
gerak vertikal
hidup
him
Hope
image
iseng
jam
jenius
kau
keputusan KPU
kesal
kuliah
kutipan
life
mahasiswa
makanan
Malam Minggu
Marriage
married
medan
membaca
merried
mimpi
Mom
motivasi
nikah
perempuan
perubahan
pesanmama
Presiden terpilih
Prince
puisi
rejeki
rindu
Robot
sehat
Surat untuk presiden terpilih
tempat ini
Time capsule
tips
twitter
ulang tahun
unik
usaha
wife
work
Copyright (c) 2010 Asem Manis Hidup and Powered by Blogger.
0 comments:
Posting Komentar