Jumat, 28 September 2012

Prologue : Time Capsule




Ladisha menggenggam tangan perempuan muda itu.
“Kau tau?” bisiknya
“waktu selalu bisa melakukan apapun.”
“Apa saja?” Tanya perempuan itu.
“Ya. Waktu bisa menjadi kunci, menjadi obat, menjadi penentu apakah kau memang berjodoh dengannya atau tidak.”  Mata Ladisha masih memandang jauh ke langit senja di beranda rumahnya. Rumah bergaya minimalis itu memiliki beranda dan taman kecil.
Ladisha mengambil sepotong cake pisang buatan cucunya. Sama seperti lalu lalu, Ladisha memoleskan sedikit cokelat kemudian menikmati cake pisang itu.
“masih sama seperti dulu rasanya” ucap ladisha entah pada perempuan itu entah hanya bergumam.
“Kau tahu tentang Revan?” Tanya Ladisha.
“Perempuan muda itu menggeleng, alisnya berkertut tak mengerti. Tapi wajah sendu Ladisha bersinar.

0 comments:

Posting Komentar